Versi Teks Sword Art Online Episode 9 Bagian 3
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 2
"Aah" Klein mencegat Asuna sebentar, "Asuna-san, itu, emm, ya, mungkin dia tak pandai berbicara dan dia adalah seorang maniak game, tapi, aku mohon jagalah dia" Ucap Klein.
"Yap, serahkan dia padaku"
Perjalanan dimulai, dan ini tidaklah semudah itu. Di jalan, mereka harus berhadapan dengan beberapa monster-monster biasa, yang bagaimanapun cukup merepotkan.
"Jalan di depan adalah jalan menuju ruangan bos kan? Mungkin saja mereka sudah menyerah dan pulang" Ucap Klein karena sejauh mata memandang di depan tak tampak tanda-tanda dari pasukan Tentara Kebebasan. Tapi kemudian ...
"Aaarkhhh!!!!!" Terdengar teriakan, kelihatannya mereka bukan pulang melainkan telah masuk ke dalam ruangan bos.
"Asuna!"
"Ya!" Kirito dan Asuna berlari.
"Oi!" Klein dan yang lainnya hendak mengejar. Akan tetapi, tiba-tiba monster-monster muncul menghalangi jalan mereka.
"Bodoh!" Asuna dan Kirito terus berlari, hingga akhirnya sampai di depan gerbang yang telah terbuka.
"Hei, apa kalian baik-baik saja!?"
"!?"
Di depan, tampak hanya tinggal tersisa beberapa Tentara Kebebasan, sementara Bos lantai terus membantai mereka.
"Hah, hah ..." Mereka semakin kelelahan.
"Gyaaah!!!" Bos lantai menghajar mereka dengan pedangnya.
"Sedang apa kalian!? Segera gunakan kristal teleportasi!!!" Teriak Kirito.
"Pe-percuma saja, kami tak bisa menggunakannya" Ucap salah seorang pasukan.
"Eh?"
"Padahal sudah jarang ada jebakan jebakan ruangan Bos seperti ini"
"..." Kirito terdiam, teringat akan kenangan di episode sebelumnya saat ia dan rekan-rekannya terjebak di ruangan jebakan seperti ini.
"Tak ada kata mundur atau lari dalam kamus Tentara Kebebasan!!!" Kolonel Tentara kebebasan begitu keras kepala, "Kita akan terus bertarung!!!"
"Dasar bodoh!" Ucap Klein yang baru saja tiba.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ia lalu bertanya pada Kirito.
"Mereka tak bisa menggunakan keristal teleportasi disini" Ucap Kirito, "Kita mungkin bisa membuka jalan bagi mereka kalau kita masuk"
"Apa tak ada lagi yang bisa dilakukan selain itu!?"
Kirito kembali teringat akan rekan-rekannya yang mati.
"Semuanya, serang!!!" Pasuka itu terus menyerang, namun tetap saja dengan mudah bos raksasa bertandung itu menyerang balik, dengan serangan yang tentunya jauh lebih mengerikan.
"Hentikan!!!" Teriak Kirito, namun si bos terus saja menyerang. Sampai bahkan, kali ini sang kolonel juga terpental.
"Hoi, bertahanlah!!" Kirito menghampiri kolonel, yang kebetulan terpental ke dekatnya.
"Mustahil ..." Ucap sang kolonel untuk terakhir kalinya sebelum ia menghilang, lenyap sebagai cahaya.
"Ti-Tidak mungkin ..."
"Gyaaah!!!" Satu lagi pasukan yang tersisa hendak ditebas oleh monster bertanduk itu.
"Jangan, jangan lakukan itu ...
Cukup" Asuna, dengan air mata dan tubuh yang bergetar tak tahan lagi dan bersiap untuk menarik pedangnya.
"Jangan lakukan!!!!" Asuna benar-benar maju dan menarik pedangnya.
"Asuna!!!!" Kirito menyusulnya.
"Hah, sepertinya aku juga harus kesana" Mau tak mau Klein menyusul.
"Hyaaaah!!!" Asuna meloncat dan menusuk si monster dengan pedang hijaunya.
Akan tetapi, monster itu tak terluka sama sekali dan bahkan balik menyerang Asuna.
Asuna jatuh, tergeletak di lantai. Sementara si monster tak menghentikan serangannya, dan kembali bersiap untuk menyerangnya. Untung saja, Kirito cepat dan menebas tangan si monster. Meskipun tak mau menciptakan luka berarti, setidaknya Asuna bisa lolos dari tebasan pedang raksasa itu.
"Mundur!!" Teriak Kirito.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 4
"Aah" Klein mencegat Asuna sebentar, "Asuna-san, itu, emm, ya, mungkin dia tak pandai berbicara dan dia adalah seorang maniak game, tapi, aku mohon jagalah dia" Ucap Klein.
"Yap, serahkan dia padaku"
Perjalanan dimulai, dan ini tidaklah semudah itu. Di jalan, mereka harus berhadapan dengan beberapa monster-monster biasa, yang bagaimanapun cukup merepotkan.
"Jalan di depan adalah jalan menuju ruangan bos kan? Mungkin saja mereka sudah menyerah dan pulang" Ucap Klein karena sejauh mata memandang di depan tak tampak tanda-tanda dari pasukan Tentara Kebebasan. Tapi kemudian ...
"Aaarkhhh!!!!!" Terdengar teriakan, kelihatannya mereka bukan pulang melainkan telah masuk ke dalam ruangan bos.
"Asuna!"
"Ya!" Kirito dan Asuna berlari.
"Oi!" Klein dan yang lainnya hendak mengejar. Akan tetapi, tiba-tiba monster-monster muncul menghalangi jalan mereka.
"Bodoh!" Asuna dan Kirito terus berlari, hingga akhirnya sampai di depan gerbang yang telah terbuka.
"Hei, apa kalian baik-baik saja!?"
"!?"
Di depan, tampak hanya tinggal tersisa beberapa Tentara Kebebasan, sementara Bos lantai terus membantai mereka.
"Hah, hah ..." Mereka semakin kelelahan.
"Gyaaah!!!" Bos lantai menghajar mereka dengan pedangnya.
"Sedang apa kalian!? Segera gunakan kristal teleportasi!!!" Teriak Kirito.
"Pe-percuma saja, kami tak bisa menggunakannya" Ucap salah seorang pasukan.
"Eh?"
"Padahal sudah jarang ada jebakan jebakan ruangan Bos seperti ini"
"..." Kirito terdiam, teringat akan kenangan di episode sebelumnya saat ia dan rekan-rekannya terjebak di ruangan jebakan seperti ini.
"Tak ada kata mundur atau lari dalam kamus Tentara Kebebasan!!!" Kolonel Tentara kebebasan begitu keras kepala, "Kita akan terus bertarung!!!"
"Dasar bodoh!" Ucap Klein yang baru saja tiba.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ia lalu bertanya pada Kirito.
"Mereka tak bisa menggunakan keristal teleportasi disini" Ucap Kirito, "Kita mungkin bisa membuka jalan bagi mereka kalau kita masuk"
"Apa tak ada lagi yang bisa dilakukan selain itu!?"
Kirito kembali teringat akan rekan-rekannya yang mati.
"Semuanya, serang!!!" Pasuka itu terus menyerang, namun tetap saja dengan mudah bos raksasa bertandung itu menyerang balik, dengan serangan yang tentunya jauh lebih mengerikan.
"Hentikan!!!" Teriak Kirito, namun si bos terus saja menyerang. Sampai bahkan, kali ini sang kolonel juga terpental.
"Hoi, bertahanlah!!" Kirito menghampiri kolonel, yang kebetulan terpental ke dekatnya.
"Mustahil ..." Ucap sang kolonel untuk terakhir kalinya sebelum ia menghilang, lenyap sebagai cahaya.
"Ti-Tidak mungkin ..."
"Gyaaah!!!" Satu lagi pasukan yang tersisa hendak ditebas oleh monster bertanduk itu.
"Jangan, jangan lakukan itu ...
Cukup" Asuna, dengan air mata dan tubuh yang bergetar tak tahan lagi dan bersiap untuk menarik pedangnya.
"Jangan lakukan!!!!" Asuna benar-benar maju dan menarik pedangnya.
"Asuna!!!!" Kirito menyusulnya.
"Hah, sepertinya aku juga harus kesana" Mau tak mau Klein menyusul.
"Hyaaaah!!!" Asuna meloncat dan menusuk si monster dengan pedang hijaunya.
Akan tetapi, monster itu tak terluka sama sekali dan bahkan balik menyerang Asuna.
Asuna jatuh, tergeletak di lantai. Sementara si monster tak menghentikan serangannya, dan kembali bersiap untuk menyerangnya. Untung saja, Kirito cepat dan menebas tangan si monster. Meskipun tak mau menciptakan luka berarti, setidaknya Asuna bisa lolos dari tebasan pedang raksasa itu.
"Mundur!!" Teriak Kirito.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 4
Sumber : http://www.beelzeta.com/
