Versi Teks Sword Art Online Episode 17 Bagian 1
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 16
Dengan mudahnya Kirito mengalahkan orang itu. Satu per satu, pasukan berjubah merah itu ditebas menggunakan pedangnya. Hingga akhirnya, hanya ada satu pasukan yang masih tersisa ...
"Kau, apa kau mau bertarung juga?"
"Aku menyerah" Orang itu mengangkat kedua tangannya. "Kemampuan sihirku akan segera mencapai sembilan ratus, aku tak boleh menerima death penalty"
"Pintar juga kau" Ucap Kirito, dan kemudian, "Bagaimana denganmu, nona?" Ia bertanya pada gadis berpakaian hijau yang ditolongnya.
"Lain kali, akulah yang akan memenangkannya" Ucap perempuan itu.
"Aku juga sebaiknya tidak bertarung melawanmu satu lawan satu" Ucap pasukan yang masih tersisa tadi dan akhirnya iapun pergi meninggalkan mereka berdua
"Hei, ngomong-ngomong api apa ini?" Kirito penasaran terahadp dua gumpalan api yang merupakan bekas dari dua pasukan tadi yang telah dibunuhnya.
"Mereka adalah cahaya yang tersisa. Untuk sesaar piikiran mereka masih akan ada disana" Jelas perempuan itu. Kemudian ia bertanya, "Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Berterimakasih? Lari begitu saja? Atau bertarung?"
Perempuan itu menarik pedangnya.
"Hmm, secara pribadi, aku melihat diriku sebagai seorang pahlawan yang menyelamatkan tuan putri, menangis dan berlari menuju pelukanku sepertinya akan menjadi awal yang cukup bagus"
"Apa kau bercanda hah!!?"
"Haha, aku cuma bercanda" Ucap Kirito, sementara perempuan tadi masih saja terlihat kesal.
"Itu benar! Kau tak bisa melakukan itu" Ucap Yui yang tiba-tiba saja muncul, "Satu-satunya yang boleh memeluk papa hanya mama dan aku!!"
"Pa-papa!?"
Kirito salah tingkah, "Itu, anu, ini ..."
"Apakah itu peri pribadi?"
"Y-ya, sesuatu semacam itu" Jelas Kirito.
"Mmm, lalu, kenapa ada seorang dari jenis Spriggan di sekitar sini?"
"Itu ... aku tersesat" Jawab Kirito, yang membuat perempuan tadi malah tertawa, tertawa terbahak-bahak. "Daerahmu tinggal berjalan ke arah timur, mungkin ya ada seseorang yang tersesat? Kau ini aneh sekali" Ucap perempuan tadi sambil terus tertawa. Kemudian setelah itu, ia memasukan kembali pedangnya.
"Ngomong-ngomong, aku rasa aku harus mengucapkan terimakasih. Terimakasih karena sudah menyelamatkanku. Namaku adalah Leafa" Perempuan itupun memperkenalkan diri, yang lalu dibalas oleh perkenalan dari Kirito, "Namaku Kirito, dan ini adalah Yui"
"Jadi, Kirito-kun? Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Perempuan bernama Leafa itu bertanya. "Kalau kau mau, aku bisa membelikanmu minum sebagai ucapan terimakasih"
"Sepertinya menyenangkan. Tapi sebenarnya, aku sedang mencari seseorang yang bisa memberitahuku sesuatu"
"Sesuatu?"
"Ya, tentang dunia ini, dan terutama tentang pohon itu" Kirito melihat ke arah pohon dunia, pohon raksasa dimana menurut kabar Asuna terkurung di sangkar raksasa yang ada di ujungnya.
"Pohon itu? Maksudmu Pohon Dunia? Aku bisa melakukannya. Aku sudah bermain game ini cukup lama" Ucap Leafa. "Terdapat sebuah desa netral di arah Utara. Cukup jauh, tapi kita bisa terbang kesana"
"Bukankah kota Sylvein lebih dekat?"
"Kau tidak tahu apa-apa ya? Kota itu daerah kekuasaan jenis Sylph"
"Lalu?"
"Artinya kau tak bisa menyerang Sylphs di daerah mereka, tapi mereka bisa menyerangmu" Jelas Leafa.
"Mereka tak akan menyerang begitu saja secara tiba-tiba kan, dan lagipula ada Leafa-san bersamaku"
"Panggil aku Leafa saja. Kalau kau memaksa, baiklah. Tapi, aku tak bisa menjamin kau selamat. Yah, ayo kita pergi" Leafa mengeluarkan sayapnya, dan lalu bersiap untuk pergi.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 17 Bagian 2
Dengan mudahnya Kirito mengalahkan orang itu. Satu per satu, pasukan berjubah merah itu ditebas menggunakan pedangnya. Hingga akhirnya, hanya ada satu pasukan yang masih tersisa ...
"Kau, apa kau mau bertarung juga?"
"Aku menyerah" Orang itu mengangkat kedua tangannya. "Kemampuan sihirku akan segera mencapai sembilan ratus, aku tak boleh menerima death penalty"
"Pintar juga kau" Ucap Kirito, dan kemudian, "Bagaimana denganmu, nona?" Ia bertanya pada gadis berpakaian hijau yang ditolongnya.
"Lain kali, akulah yang akan memenangkannya" Ucap perempuan itu.
"Aku juga sebaiknya tidak bertarung melawanmu satu lawan satu" Ucap pasukan yang masih tersisa tadi dan akhirnya iapun pergi meninggalkan mereka berdua
"Hei, ngomong-ngomong api apa ini?" Kirito penasaran terahadp dua gumpalan api yang merupakan bekas dari dua pasukan tadi yang telah dibunuhnya.
"Mereka adalah cahaya yang tersisa. Untuk sesaar piikiran mereka masih akan ada disana" Jelas perempuan itu. Kemudian ia bertanya, "Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Berterimakasih? Lari begitu saja? Atau bertarung?"
Perempuan itu menarik pedangnya.
"Hmm, secara pribadi, aku melihat diriku sebagai seorang pahlawan yang menyelamatkan tuan putri, menangis dan berlari menuju pelukanku sepertinya akan menjadi awal yang cukup bagus"
"Apa kau bercanda hah!!?"
"Haha, aku cuma bercanda" Ucap Kirito, sementara perempuan tadi masih saja terlihat kesal.
"Itu benar! Kau tak bisa melakukan itu" Ucap Yui yang tiba-tiba saja muncul, "Satu-satunya yang boleh memeluk papa hanya mama dan aku!!"
"Pa-papa!?"
Kirito salah tingkah, "Itu, anu, ini ..."
"Apakah itu peri pribadi?"
"Y-ya, sesuatu semacam itu" Jelas Kirito.
"Mmm, lalu, kenapa ada seorang dari jenis Spriggan di sekitar sini?"
"Itu ... aku tersesat" Jawab Kirito, yang membuat perempuan tadi malah tertawa, tertawa terbahak-bahak. "Daerahmu tinggal berjalan ke arah timur, mungkin ya ada seseorang yang tersesat? Kau ini aneh sekali" Ucap perempuan tadi sambil terus tertawa. Kemudian setelah itu, ia memasukan kembali pedangnya.
"Ngomong-ngomong, aku rasa aku harus mengucapkan terimakasih. Terimakasih karena sudah menyelamatkanku. Namaku adalah Leafa" Perempuan itupun memperkenalkan diri, yang lalu dibalas oleh perkenalan dari Kirito, "Namaku Kirito, dan ini adalah Yui"
"Jadi, Kirito-kun? Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Perempuan bernama Leafa itu bertanya. "Kalau kau mau, aku bisa membelikanmu minum sebagai ucapan terimakasih"
"Sepertinya menyenangkan. Tapi sebenarnya, aku sedang mencari seseorang yang bisa memberitahuku sesuatu"
"Sesuatu?"
"Ya, tentang dunia ini, dan terutama tentang pohon itu" Kirito melihat ke arah pohon dunia, pohon raksasa dimana menurut kabar Asuna terkurung di sangkar raksasa yang ada di ujungnya.
"Pohon itu? Maksudmu Pohon Dunia? Aku bisa melakukannya. Aku sudah bermain game ini cukup lama" Ucap Leafa. "Terdapat sebuah desa netral di arah Utara. Cukup jauh, tapi kita bisa terbang kesana"
"Bukankah kota Sylvein lebih dekat?"
"Kau tidak tahu apa-apa ya? Kota itu daerah kekuasaan jenis Sylph"
"Lalu?"
"Artinya kau tak bisa menyerang Sylphs di daerah mereka, tapi mereka bisa menyerangmu" Jelas Leafa.
"Mereka tak akan menyerang begitu saja secara tiba-tiba kan, dan lagipula ada Leafa-san bersamaku"
"Panggil aku Leafa saja. Kalau kau memaksa, baiklah. Tapi, aku tak bisa menjamin kau selamat. Yah, ayo kita pergi" Leafa mengeluarkan sayapnya, dan lalu bersiap untuk pergi.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 17 Bagian 2
Sumber : http://www.beelzeta.com
