Versi Teks Sword Art Online Episode 11 Bagian 2
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 11 Bagian 1
"Hah!!" Tiba-tiba Asuna kepikiran, "Jangan-jangan, dia lebih muda dariku!?" Untuk sesaat Asuna sempat kaget. Namun kemudian, ia tersenyum dan tidak mempedulikannya.
"Kirito-kun ... Aku mencintaimu, tetap bersamaku ya" Setelahnya Asuna malah memeluknya.
Merasa ditekan, akhirnya Kirito terbangun, kaget.
"Aaa!!" Buru-buru Asuna bangun, "Se-selamat pagi, Kirito-kun!"
"Selamat pagi ..."
"A-apa tadi ... Kau mendengarku, Kirito-kun?" Wajah Asuna memerah.
"mendengar apa?" Kirito baru bangun, masih dalam keadaan setengah sadar.
"U-Uh, itu, ah, bukan apa-apa!! Lalu, akan bermain kemanakah kita hari ini?" Asuna mengganti topik pembicaraan.
"Kau ini ..." Kirito melihat ke tembok, dimana disana tertempel foto-foto bersama mereka yang selama ini mereka lalui, "Kemarin kita sudah bermain seharian kan, apa hari ini juga ..."
"Jadi, Kirito-kun tak mau bermain denganku lagi?" Asuna memasang wajah ngambek.
"Mmmm, Ah! Aku tahu tempat yang menyenangkan" Ucap Kirito.
Kemudian setelahnya, tentu saja setelah berkemas, entah mandi ataupun ganti baju, sambil bergandengan tangan mereka berjalan menuju tempat yang dimaksud.
"Jadi, kemana kita akan pergi?" Asuna belum tahu tujuan mereka, ia hanya ikut ke arah kemana Kirito mengajaknya.
"Sebentar lagi kau akan mengetahuinya" Ucap Kirito.
"Mmm ...
Hei, Kirito-kun, panggul aku" Tiba-tiba Asuna meminta hal seperti itu.
"Eeh? memanggulmu?"
"Habis, aku bosan hanya melihat dari ketinggian yang sama. Dengan parameter kekuatanmu saat ini, itu hal yang mudah kan?"
"Benar sih ... Tapi, mmm, bukankah kau sudah dewasa?"
"Tak ada hubungannya dengan umurku kan, ayolah ...
Tak akan ada yang melihat"
"Baiklah kalau begitu ..." Tak ada pilihan lain, Kiritopun berjongkok. Sementara dari belakang, Asuna bersiap untuk naik. Akan tetapi, hal ini sedikit susah karena Asuna memakai rok.
"Kalau melihat ke belakang, aku akan menamparmu!"
"Itu benar-benar tak adil"
"Bersiap ..." Asuna naik,
"Hiyat!!" Kiritopun berdiri.
"Uwaaaa" Asuna semakin kagum dengan apa yang dilihatnya. Terlebih setelah duduk di atas Kirito, ia bisa melihat apa yang ada di depannya dengan lebih jelas, "Lihat! Aku bisa melihat kalau ada Danau disana"
"Aku tak bisa melihatnya"
"Baiklah, nanti aku akan memanggulmu juga" Ucap Asuna.
"Fiuh ..." Kirito hanya bisa menghela nafas.
"Baiklah, ayo kita maju!! Menuju timur laut!!" Ucap Asuna penuh semangat.
"Iya ..."
Merekapun melanjutkan perjalanan, semakin dekat menuju ujung jalan itu, sebuah danau biru yang luas, menawan.
Disana, mereka tak hanya sendiri. Tampak juga beberapa orang sedang memancing di sisi Danau. Beberapa dari mereka bahkan melihat sambil tersenyum ke arah Kirito dan Asuna.
"Hei hei, ada yang melihat kita" Bisik Kirito.
"Kurasa mereka juga pemain" Ucap Asuna, kemudian melanmaikan tangan ke arah mereka.
"Ayolah Kirito-kun, lambaikan tanganmu juga"
"Mana bisa"
"Ah, apa aku harus turun?"
"Berpeganganlah yang kuat"
"Eh? Uwaaa"
Kirito malah melarikannya.
Terus berlari hingga akhirnya masuk ke dalam hutan.
"Kemarin, aku mendengar ada sebuah rumor disini" Ucap Kirito, masih memanggul Asuna. "Di sini, jauh di dalam hutan, kau akan melihat sesuatu"
"Eh? Melihat apa?"
"Hantu"
"A-apa itu? Sejenis monster tipe astral?"
"Bukan, bukan, tapi hantu sungguhan"
"Mereka bilang ada roh monster yang berkeliaran, mengambil bentuk manusia dan menghantui hutan ini"
Asuna mulai takut, melihat kanan-kiri.
"Dan, kita telah dekat dengan tempat itu"
"Te-tempat yang diceritakan itu?" Asuna memegang kepala Kirito.
"Sekitar satu minggu yang lalu, seorang pengrajin kayu masuk ke hutan untuk mencari kayu ...
Lalu karena terlalu sibuk mencari kayu, ia tak sadar kalau haris telah menjadi gelap. Dan saat itu, sekilas ia melihat bayangan putih, di bawah pohon dekat dengan jalan yang ia lalui"
Cerita Kirito membuat Asuna semakin takut.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 11 Bagian 3
"Hah!!" Tiba-tiba Asuna kepikiran, "Jangan-jangan, dia lebih muda dariku!?" Untuk sesaat Asuna sempat kaget. Namun kemudian, ia tersenyum dan tidak mempedulikannya.
"Kirito-kun ... Aku mencintaimu, tetap bersamaku ya" Setelahnya Asuna malah memeluknya.
Merasa ditekan, akhirnya Kirito terbangun, kaget.
"Aaa!!" Buru-buru Asuna bangun, "Se-selamat pagi, Kirito-kun!"
"Selamat pagi ..."
"A-apa tadi ... Kau mendengarku, Kirito-kun?" Wajah Asuna memerah.
"mendengar apa?" Kirito baru bangun, masih dalam keadaan setengah sadar.
"U-Uh, itu, ah, bukan apa-apa!! Lalu, akan bermain kemanakah kita hari ini?" Asuna mengganti topik pembicaraan.
"Kau ini ..." Kirito melihat ke tembok, dimana disana tertempel foto-foto bersama mereka yang selama ini mereka lalui, "Kemarin kita sudah bermain seharian kan, apa hari ini juga ..."
"Jadi, Kirito-kun tak mau bermain denganku lagi?" Asuna memasang wajah ngambek.
"Mmmm, Ah! Aku tahu tempat yang menyenangkan" Ucap Kirito.
Kemudian setelahnya, tentu saja setelah berkemas, entah mandi ataupun ganti baju, sambil bergandengan tangan mereka berjalan menuju tempat yang dimaksud.
"Jadi, kemana kita akan pergi?" Asuna belum tahu tujuan mereka, ia hanya ikut ke arah kemana Kirito mengajaknya.
"Sebentar lagi kau akan mengetahuinya" Ucap Kirito.
"Mmm ...
Hei, Kirito-kun, panggul aku" Tiba-tiba Asuna meminta hal seperti itu.
"Eeh? memanggulmu?"
"Habis, aku bosan hanya melihat dari ketinggian yang sama. Dengan parameter kekuatanmu saat ini, itu hal yang mudah kan?"
"Benar sih ... Tapi, mmm, bukankah kau sudah dewasa?"
"Tak ada hubungannya dengan umurku kan, ayolah ...
Tak akan ada yang melihat"
"Baiklah kalau begitu ..." Tak ada pilihan lain, Kiritopun berjongkok. Sementara dari belakang, Asuna bersiap untuk naik. Akan tetapi, hal ini sedikit susah karena Asuna memakai rok.
"Kalau melihat ke belakang, aku akan menamparmu!"
"Itu benar-benar tak adil"
"Bersiap ..." Asuna naik,
"Hiyat!!" Kiritopun berdiri.
"Uwaaaa" Asuna semakin kagum dengan apa yang dilihatnya. Terlebih setelah duduk di atas Kirito, ia bisa melihat apa yang ada di depannya dengan lebih jelas, "Lihat! Aku bisa melihat kalau ada Danau disana"
"Aku tak bisa melihatnya"
"Baiklah, nanti aku akan memanggulmu juga" Ucap Asuna.
"Fiuh ..." Kirito hanya bisa menghela nafas.
"Baiklah, ayo kita maju!! Menuju timur laut!!" Ucap Asuna penuh semangat.
"Iya ..."
Merekapun melanjutkan perjalanan, semakin dekat menuju ujung jalan itu, sebuah danau biru yang luas, menawan.
Disana, mereka tak hanya sendiri. Tampak juga beberapa orang sedang memancing di sisi Danau. Beberapa dari mereka bahkan melihat sambil tersenyum ke arah Kirito dan Asuna.
"Hei hei, ada yang melihat kita" Bisik Kirito.
"Kurasa mereka juga pemain" Ucap Asuna, kemudian melanmaikan tangan ke arah mereka.
"Ayolah Kirito-kun, lambaikan tanganmu juga"
"Mana bisa"
"Ah, apa aku harus turun?"
"Berpeganganlah yang kuat"
"Eh? Uwaaa"
Kirito malah melarikannya.
Terus berlari hingga akhirnya masuk ke dalam hutan.
"Kemarin, aku mendengar ada sebuah rumor disini" Ucap Kirito, masih memanggul Asuna. "Di sini, jauh di dalam hutan, kau akan melihat sesuatu"
"Eh? Melihat apa?"
"Hantu"
"A-apa itu? Sejenis monster tipe astral?"
"Bukan, bukan, tapi hantu sungguhan"
"Mereka bilang ada roh monster yang berkeliaran, mengambil bentuk manusia dan menghantui hutan ini"
Asuna mulai takut, melihat kanan-kiri.
"Dan, kita telah dekat dengan tempat itu"
"Te-tempat yang diceritakan itu?" Asuna memegang kepala Kirito.
"Sekitar satu minggu yang lalu, seorang pengrajin kayu masuk ke hutan untuk mencari kayu ...
Lalu karena terlalu sibuk mencari kayu, ia tak sadar kalau haris telah menjadi gelap. Dan saat itu, sekilas ia melihat bayangan putih, di bawah pohon dekat dengan jalan yang ia lalui"
Cerita Kirito membuat Asuna semakin takut.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 11 Bagian 3
Sumber : http://www.beelzeta.com
