Versi Teks Sword Art Online Episode 9 Bagian 5
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 9 Bagian 4
"Ketika tak sengaja membuka layar menu skill, secara tak sengaja aku melihat Nitoryuu. Tapi, jika sampai aku diketahui memiliki skill ini ..."
"Para pemain lainnya akan merasa iri, kan? Yah, karena yang ada disini adalah kami, kurasa tak apa, akan sangat menyusahkan kalau sampai ada orang lain yang tahu" Ucap Klein, "Lalu ..." Dengan senyum mesum, Klein melihat ke Kirito, yang masih dipeluk oleh Asuna.
"Tak apa, anggap saja semua itu sebagai pembelajaran untukmu, anak muda" Ucap Klein.
"Ucapanmu, seperti orang tua saja" Ucap Kirito.
"Lalu, apa kau akan segera pergi menuju lantai selanjutnya?"
"Tidak, ku serahkan itu padamu, aku sudah sangat lelah" Ucap Kirito.
"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu ya" Klein dan yang lainnya pergi, meninggalkan Kirito dan Asuna berdua di ruangan bekas tempat melawan bos lantai itu.
"Lalu, Kirito ..." Sebelum benar-benar pergi, Klein ingin mengucapkan sesuatu, "Saat kau masuk ke ruangan bos dan menolong Tentara Kebebasan itu"
"Ada apa?"
"Bagaimana ya mengatakannya ...
Mmm, aku senang melihatnya" Ucap Klein.
"Itu saja, sampai jumpa ya"
"Oi, Asuna ..."
"Aku takut" Asuna terus memeluk Kirito, perasaan yang benar-benar tak mau kehilangan.
"kalau kau sampai mati ... Apa yang harus aku lakukan jika itu terjadi ..."
"Apa yang kau katakan? Kau sendiri yang menerobos masuk kan?"
"Aku akan berhenti dalam guild untuk sementara waktu" Ucap Asuna.
"Eh? Lalu apa yang akan kau lakukan setelah meninggalkan guild?"
"Aku sudah berparty denganmu kan, apa kau sudah lupa?"
Kirito mengingat semuanya ...
"Aku mengerti"
Hari yang panjang dan melelahkan itu akhirnya berlalu ...
"Iblis bermata biru menghancurkan Tentara Kebebasan, dan ada seseorang yang berhasil mengalahkan Iblis itu sendirian dengan dua pedangnya, ini benar-benar menyenangkan ya" Ucap Agil dan lalu tertawa.
"Ada batasan untuk hal yang bisa kau karang" Ucap Kirito.
"Gara-gara cerita berlebihanmu itu, semua orang jadi mengincarku"
"Bukannya itu salahmu sendiri?" Lis datang sambil membawa perkakas.
"Kau sendiri yang menunjukan rahasiamu pada semua orang yang sebelumnya hanya kita yang tahu kan?"
"Hah, hah ..." Tiba-tiba Asuna masuk sambil terengah-engah, kelelahan.
"Apa yang harus aku lakukan, Kirito-kun? Semuanya menjadi buruk!" Ucap Asuna.
Markas Besar Knight of Blood, sang pemimpin ingin bertemu dengan Kirito. Dan lalu, Kiritopun datang kesana, ke kastil megah yang merupakan markas guild terkuat itu.
"Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu di luar kegiatan penaklukan Bos lantai, Kirito-kun"
"Tidak, kita pernah berbicara sebelumnya di lantai 67 saat diadakan rapat penaklukan bos lantai ..."
"Pemimpin Heatcliff"
"Itu adalah penaklukan yang sulit" Ucap sang pemimpin, Heatcliff.
"Banyak terdapat korban jiwa di pihak kita. Dan meskipun kami disebut sebagai guild terkuat, di saat seperti itu tetap saja kami kesulitan. Dan sekarang, kau berencana untuk membawa pergi salah satu dari orang terkuatku?"
"Jika kau tak rela, seharusnya kau bisa melindunginya lebih baik lagi"
"Aku minta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh Kuradeel. Tapi, kami tak akan tinggal diam begitu saja saat wakil komandan kami dibawa pergi begitu saja"
"!!"
"Kirito, jika kau menginginkannya, ambil dia dari kami dengan teknik dua pedang milikmu. Jika kau berhasil mengalahkanku, kau boleh membawa pergi Asuna. Tapi jika kau kalah, kau harus bergabung dengan kami"
"Aku setuju" Kirito menerimanya.
"Jika kau menginginkan pertarungan pedang, dengan senang hati aku akan melayaninya, mari kita lakukan duel"
Bersambung ke Sword Art Online Episode 10
"Ketika tak sengaja membuka layar menu skill, secara tak sengaja aku melihat Nitoryuu. Tapi, jika sampai aku diketahui memiliki skill ini ..."
"Para pemain lainnya akan merasa iri, kan? Yah, karena yang ada disini adalah kami, kurasa tak apa, akan sangat menyusahkan kalau sampai ada orang lain yang tahu" Ucap Klein, "Lalu ..." Dengan senyum mesum, Klein melihat ke Kirito, yang masih dipeluk oleh Asuna.
"Tak apa, anggap saja semua itu sebagai pembelajaran untukmu, anak muda" Ucap Klein.
"Ucapanmu, seperti orang tua saja" Ucap Kirito.
"Lalu, apa kau akan segera pergi menuju lantai selanjutnya?"
"Tidak, ku serahkan itu padamu, aku sudah sangat lelah" Ucap Kirito.
"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu ya" Klein dan yang lainnya pergi, meninggalkan Kirito dan Asuna berdua di ruangan bekas tempat melawan bos lantai itu.
"Lalu, Kirito ..." Sebelum benar-benar pergi, Klein ingin mengucapkan sesuatu, "Saat kau masuk ke ruangan bos dan menolong Tentara Kebebasan itu"
"Ada apa?"
"Bagaimana ya mengatakannya ...
Mmm, aku senang melihatnya" Ucap Klein.
"Itu saja, sampai jumpa ya"
"Oi, Asuna ..."
"Aku takut" Asuna terus memeluk Kirito, perasaan yang benar-benar tak mau kehilangan.
"kalau kau sampai mati ... Apa yang harus aku lakukan jika itu terjadi ..."
"Apa yang kau katakan? Kau sendiri yang menerobos masuk kan?"
"Aku akan berhenti dalam guild untuk sementara waktu" Ucap Asuna.
"Eh? Lalu apa yang akan kau lakukan setelah meninggalkan guild?"
"Aku sudah berparty denganmu kan, apa kau sudah lupa?"
Kirito mengingat semuanya ...
"Aku mengerti"
Hari yang panjang dan melelahkan itu akhirnya berlalu ...
"Iblis bermata biru menghancurkan Tentara Kebebasan, dan ada seseorang yang berhasil mengalahkan Iblis itu sendirian dengan dua pedangnya, ini benar-benar menyenangkan ya" Ucap Agil dan lalu tertawa.
"Ada batasan untuk hal yang bisa kau karang" Ucap Kirito.
"Gara-gara cerita berlebihanmu itu, semua orang jadi mengincarku"
"Bukannya itu salahmu sendiri?" Lis datang sambil membawa perkakas.
"Kau sendiri yang menunjukan rahasiamu pada semua orang yang sebelumnya hanya kita yang tahu kan?"
"Hah, hah ..." Tiba-tiba Asuna masuk sambil terengah-engah, kelelahan.
"Apa yang harus aku lakukan, Kirito-kun? Semuanya menjadi buruk!" Ucap Asuna.
Markas Besar Knight of Blood, sang pemimpin ingin bertemu dengan Kirito. Dan lalu, Kiritopun datang kesana, ke kastil megah yang merupakan markas guild terkuat itu.
"Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu di luar kegiatan penaklukan Bos lantai, Kirito-kun"
"Tidak, kita pernah berbicara sebelumnya di lantai 67 saat diadakan rapat penaklukan bos lantai ..."
"Pemimpin Heatcliff"
"Itu adalah penaklukan yang sulit" Ucap sang pemimpin, Heatcliff.
"Banyak terdapat korban jiwa di pihak kita. Dan meskipun kami disebut sebagai guild terkuat, di saat seperti itu tetap saja kami kesulitan. Dan sekarang, kau berencana untuk membawa pergi salah satu dari orang terkuatku?"
"Jika kau tak rela, seharusnya kau bisa melindunginya lebih baik lagi"
"Aku minta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh Kuradeel. Tapi, kami tak akan tinggal diam begitu saja saat wakil komandan kami dibawa pergi begitu saja"
"!!"
"Kirito, jika kau menginginkannya, ambil dia dari kami dengan teknik dua pedang milikmu. Jika kau berhasil mengalahkanku, kau boleh membawa pergi Asuna. Tapi jika kau kalah, kau harus bergabung dengan kami"
"Aku setuju" Kirito menerimanya.
"Jika kau menginginkan pertarungan pedang, dengan senang hati aku akan melayaninya, mari kita lakukan duel"
Bersambung ke Sword Art Online Episode 10
Sumber : http://www.beelzeta.com/
