Versi Teks Sword Art Online Episode 24 Bagian 3
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 24 Bagian 2
"Ya ampun ...
Seharusnya seorang penonton tetap diam di tempatnya!" Sugou kembali menendang kepala Kirito, dan kemudian menusuk punggungnya dengan pedang milik Kirito.
"Kirito-kun!!"
Sugou kemudian membuka sistem, dan mengganti level penghilang rasa sakit dari sepuluh menjadi delapan. Yang artinya dari tak bisa merasakan rasa sakit, mulai bisa merasakannya.
"Terasa sakit, bukan? Aku bisa menaikan level rasa sakitnya secara perlahan, jadi kau akan bisa menikmatinya. Dan pada saat berada di bawah level tiga, tentunya itu akan berdampak pada tubuh aslimu." Sugou meninggalkan pedang itu menancam di tubuh Kirito, kemudian kembali mendekat ke Asuna.
"Baiklah ..." Sugou mulai mengelus tubuh Asuna, semakin ke atas.
"Hentikan!!" Teriak Kirito lagi.
"Aku tak apa, Kirito-kun ..." ucap Asuna. Ia tak mau Kirito dibuat semakin menderita lagi oleh Sugou. "Ini tak akan menyakitiku." ucapnya lagi.
"Itulah yang ingin ku dengar darimu!!" ucap Sugou, "Sampai kapan kau akan tetap mempertahankan harga dirimu itu? Tiga puluh menit? Satu jam? Coba saja selama yang kau bisa!!" Sugou melepas paksa pakaian yang menutupi tubuh Asuna.
Kirito hanya bisa terdiam, dan melihat apa yang lelaki itu lakukan pada gadisnya.
"sekarang, apa kau sudah mengerti apa yang sedang kupikirkan? Setelah bersenang-senang disini, aku akan pergi ke ruang perawatanmu. Dan, aku akan merekam peristiwa bersejarah di dalamnya. Kita akan benar-benar menikmatinya, menikmati tubuh aslimu itu. Hahaha!!!" Sugou tertawa.
Asuna mulai meneteskan air mata, sementara Sugou terus berbuat sesukanya.
"Ah, manis sekali ..." ucap Sugou setelah menjilat pipi Asuna.
"Sugou, kurang ajar kau!!! Kurang ajar!!!" Teriak Kirito.
Sugou menjilat air mata Asuna dengan lidahnya, dan terus berbuat semaunya.
"Kau!! Aku pasti akan membunuhmu!!" Teriak Kirito, namun ia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Pada suatu titik, Kirito bahkan hampir meneteskan air matanya. "Apakah ini hukuman bagiku? Apakah aku berpikir aku ini seorang pemain terkuat dalam sebuah game, yang bisa menyelamatkan Asuna sendirian? Aku ... Tak memiliki kekuatan apapun."
Kirito menangis, air matanya benar-benar terjatuh.
Kirito seolah berada di sebuah ruangan yang penuh dengan cahaya, dan tak ada apa-apa di sana selain ia dan pedang yang menusuknya. Lalu di tengah kekosongan itu, terdengar sebuah suara, "Apa kau sudah menyerah?"
"Tentu saja tidak ..." ucap Kirito. "Aku hanya berusaha untuk menerima kenyataan."
"Apa kau akan menyerah, pada kekuatan sistem yang pernah kau terobos sebelumnya?"
"Tak ada pilihan lagi, aku hanyalah seorang pemain sedangkan dia seorang Game Master."
"Kau tahu, kata-katamu itu sedikit melukai pertarungan yang kita lakukan sebelumnya." Suara itu semakin jelas, dan ternyata itu dari seorang lelaki, seorang lelaki yang datang menghampiri Kirito. "Dalam pertarungan itu, aku dipaksa untuk mempercayai kekuatan keinginan manusia. Dan itupun akan membuktikan masa depan nanti."
Kirito menoleh ke lelaki itu, "Kau ..."
"Berdirilah, Kirito-kun ..." ucap orang itu dan kemudian menghilang.
Kirito kembali. Sementara Sugou masih melepas satu per satu kain yang Asuna kenakan, Kirito mencoba untuk bangun, tak peduli meski pedang menusuknya dari belakang. "Tusukan pedang ini bukanlah apa-apa ... Tusukan pisau di dunia nyata bahkan jauh terasa lebih sakit daripada tusukanmu ini!!!"
Kirito berdiri, dan tusukan pedangnya terlepas.
"Ya ampun, masih ada beberapa bug di game in ya." ucap Sugou. Ia kembali mendekat, dan mencoba untuk memukul Kirito. Namun kali ini, Kirito menahan pukulannya dengan tangan.
"Memasuki sistem dengan ID Heatcliff." ucap Kirito.
"A-ada apa inI!?" Sugou kaget. "ID apa itu!?"
"Perintah kepada sistem, mengaktifkan kuasa Administrator." Kirito menggunakan ID Heathcliff, wow, dengan ini ia bisa mendapat kuasa dari Akihiko Kayaba, pencipta Sword Art Online yang baru saja memberinya motivasi.
Sumber : http://www.beelzeta.com
"Ya ampun ...
Seharusnya seorang penonton tetap diam di tempatnya!" Sugou kembali menendang kepala Kirito, dan kemudian menusuk punggungnya dengan pedang milik Kirito.
"Kirito-kun!!"
Sugou kemudian membuka sistem, dan mengganti level penghilang rasa sakit dari sepuluh menjadi delapan. Yang artinya dari tak bisa merasakan rasa sakit, mulai bisa merasakannya.
"Terasa sakit, bukan? Aku bisa menaikan level rasa sakitnya secara perlahan, jadi kau akan bisa menikmatinya. Dan pada saat berada di bawah level tiga, tentunya itu akan berdampak pada tubuh aslimu." Sugou meninggalkan pedang itu menancam di tubuh Kirito, kemudian kembali mendekat ke Asuna.
"Baiklah ..." Sugou mulai mengelus tubuh Asuna, semakin ke atas.
"Hentikan!!" Teriak Kirito lagi.
"Aku tak apa, Kirito-kun ..." ucap Asuna. Ia tak mau Kirito dibuat semakin menderita lagi oleh Sugou. "Ini tak akan menyakitiku." ucapnya lagi.
"Itulah yang ingin ku dengar darimu!!" ucap Sugou, "Sampai kapan kau akan tetap mempertahankan harga dirimu itu? Tiga puluh menit? Satu jam? Coba saja selama yang kau bisa!!" Sugou melepas paksa pakaian yang menutupi tubuh Asuna.
Kirito hanya bisa terdiam, dan melihat apa yang lelaki itu lakukan pada gadisnya.
"sekarang, apa kau sudah mengerti apa yang sedang kupikirkan? Setelah bersenang-senang disini, aku akan pergi ke ruang perawatanmu. Dan, aku akan merekam peristiwa bersejarah di dalamnya. Kita akan benar-benar menikmatinya, menikmati tubuh aslimu itu. Hahaha!!!" Sugou tertawa.
Asuna mulai meneteskan air mata, sementara Sugou terus berbuat sesukanya.
"Ah, manis sekali ..." ucap Sugou setelah menjilat pipi Asuna.
"Sugou, kurang ajar kau!!! Kurang ajar!!!" Teriak Kirito.
Sugou menjilat air mata Asuna dengan lidahnya, dan terus berbuat semaunya.
"Kau!! Aku pasti akan membunuhmu!!" Teriak Kirito, namun ia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa. Pada suatu titik, Kirito bahkan hampir meneteskan air matanya. "Apakah ini hukuman bagiku? Apakah aku berpikir aku ini seorang pemain terkuat dalam sebuah game, yang bisa menyelamatkan Asuna sendirian? Aku ... Tak memiliki kekuatan apapun."
Kirito menangis, air matanya benar-benar terjatuh.
Kirito seolah berada di sebuah ruangan yang penuh dengan cahaya, dan tak ada apa-apa di sana selain ia dan pedang yang menusuknya. Lalu di tengah kekosongan itu, terdengar sebuah suara, "Apa kau sudah menyerah?"
"Tentu saja tidak ..." ucap Kirito. "Aku hanya berusaha untuk menerima kenyataan."
"Apa kau akan menyerah, pada kekuatan sistem yang pernah kau terobos sebelumnya?"
"Tak ada pilihan lagi, aku hanyalah seorang pemain sedangkan dia seorang Game Master."
"Kau tahu, kata-katamu itu sedikit melukai pertarungan yang kita lakukan sebelumnya." Suara itu semakin jelas, dan ternyata itu dari seorang lelaki, seorang lelaki yang datang menghampiri Kirito. "Dalam pertarungan itu, aku dipaksa untuk mempercayai kekuatan keinginan manusia. Dan itupun akan membuktikan masa depan nanti."
Kirito menoleh ke lelaki itu, "Kau ..."
"Berdirilah, Kirito-kun ..." ucap orang itu dan kemudian menghilang.
Kirito kembali. Sementara Sugou masih melepas satu per satu kain yang Asuna kenakan, Kirito mencoba untuk bangun, tak peduli meski pedang menusuknya dari belakang. "Tusukan pedang ini bukanlah apa-apa ... Tusukan pisau di dunia nyata bahkan jauh terasa lebih sakit daripada tusukanmu ini!!!"
Kirito berdiri, dan tusukan pedangnya terlepas.
"Ya ampun, masih ada beberapa bug di game in ya." ucap Sugou. Ia kembali mendekat, dan mencoba untuk memukul Kirito. Namun kali ini, Kirito menahan pukulannya dengan tangan.
"Memasuki sistem dengan ID Heatcliff." ucap Kirito.
"A-ada apa inI!?" Sugou kaget. "ID apa itu!?"
"Perintah kepada sistem, mengaktifkan kuasa Administrator." Kirito menggunakan ID Heathcliff, wow, dengan ini ia bisa mendapat kuasa dari Akihiko Kayaba, pencipta Sword Art Online yang baru saja memberinya motivasi.
