Versi Teks Sword Art Online Episode 24 Bagian 2
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 24 Bagian 1
Kirito tersenyum, kemudian melangkah perlahan untuk mendekat.
"Kirito-kun ..." Asuna mengusap air matanya, membalas senyuman Kirito dengan senyum yang sudah lama tak ia keluarkan.
"Asuna ..." Kirito merangkul tubuh Asuna. "Maaf, aku terlambat." ucapnya.
"Tidak, aku mempercayaimu. Aku percaya kau pasti akan datang menyelamatkanku."
Untuk sesaat, mereka bertiga berpelukan. Sungguh pemandangan yang indah, bersamaan dengan Matahari yang perlahan mulai terbenam. "Baiklah, sekarang mari kita pulang."
Asuna mengangguk.
"Yui, bisakah kau mengeluarkan Asuna dari game ini?"
Yui menggelengkan kepala. "Status mama sekarang ini sedang dikunci oleh kode yang sangat rumit. Dibutuhkan konsol sistem untuk bisa melepas kode itu."
"Itu! Aku melihatnya di ruang laboratorium." ucap Asuna.
"!!!" Tiba-tiba Kirito merasakan sesuatu. Sesuatu yang aneh, tubuhnya tiba-tiba menjadi berat, seolah sesuatu menariknya dari bawah. Tempat itu berubah menjadi gelap, dan perlahan Yui mulai kehilangan kesadarannya. Semua terjadi secara tiba-tiba.
"Mama, berhati-hatilah ... Sesuatu yang buruk sedang mendekat." ucap Yui sebelum akhirnya ia benar-benar menghilang. "Yui-chan!!"
Kini tinggal mereka berdua, Kirito dan Asuna di dalam tempat yang gelap itu. "Asuna ..." Kirito berusaha untuk meraih tangan Asuna. Namun, tubuh mereka semakin dan semakin terasa berat.
"Benar-benar mengejutkan." ucap suara dari balik kegelapan. "Seekor kecoa masuk ke dalam burungku."
"Kau ... Sugou!?" Kirito mengenal suara itu. Dan memang benar, Sugou telah berdiri di sebelah Kirito. "Aa, tolong jangan menyebut namaku seperti itu di dunia ini." ucap Sugou, "Panggil aku yang mulia, Raja Peri Oberion!" Sugou menginjak kepala Kirito.
"Kirito-kun!" Asuna berteriak.
"Bagaimana?" Sugou kembali menginjak-injak kepala Kirito. "Kau tak bisa bergerak, kan? Sihir gravitasi ini seharusnya keluar pada update terbaru nanti. Tapi, yang ini mungkin sedikit berlebihan ya?"
"Hentikan ... Dasar pengecut!!" ucap Asuna.
"Oh ya, Kirigaya-kun, di sini mereka memanggilmu Kirito-kun, bukan? Bagaimana kau bisa sampai di tempat ini?" Sugou mengambil pedang Kirito, "Aku melihat ada sebuah program tak wajar sedang berjalan."
"Aku terbang kemari ... Menggunakan sayap ini!" ucap Kirito.
"Heh? Aku tak peduli." ucap Sugou, "Aku akan tahu itu degan melihat langsung isi kepalamu." Sugou mengayun-ayunkan pedang Kirito.
"Apa!?"
"Apa kau tak pernah memikirkan, kalau aku membuat ini semua hanya untuk bersenang-senang? Tiga ratus orang mantan pemain SAO, berkat kerja sama mereka, teknologi pengendali emosi dan hasrat manusia telah mencapai 80% menuju tahap akhir. Aku akan mendapatkan teknologi langka untuk mengendalikan jiwa manusia!! Itu adalah kekuatan Tuhan, dan sebentar lagi akan jadi milikku!!" Sugou memasang wajah yang menjijikan, "Memikirkannya saja sudah membuat aku senang!! Hahaha!!"
"Sugou!!" Kirito benar-benar muak mendengarnya.
"Kau pasti akan menerima hukuman atas semua ini." ucap Asuna.
"Kau pasti akan menerimanya!!"
"Siapa yang bisa menghukumku di sini? Sayang sekali, tak ada Tuhan di dunia ini ..." ucap Sugou. "Kecuali aku!! Baiklah, sebelum kumulai merubah jiwamu, mari kita bersenang-senang terlebih dahulu!!"
Dua buah rantai keluar dari atas.
"Kurang ajar, apa yang akan kau lakukan!?"
Sugou mengikat kedua tangan Asuna, kemudian menariknya. Membuat tubuh gadis itu menggantung begitu saja. Asuna gemetar. Sugou memperbesar gravitasinya, membuat Asuna menjadi semakin menderita.
"Ya!! Benar sekali, sudah kuduga NPC tak akan bisa berwajah secantik dirimu." ucap Sugou. Ia lalu mendekat, dan mencium aroma rambut Asuna, "Aku sangat menyukai bau ini. Membuat tiruan baumu seperti di dunia nyata itu sangatlah sulit. Harusnya kau menghargai kerja kerasku, yang menaruh sebuah analizer di ruang rawatmu."
"Hentikan ..." ucap Kirito.
"Sugou!!!" Kirito mencoba untuk bangun.
"Ya ampun ...
Seharusnya seorang penonton tetap diam di tempatnya!" Sugou kembali menendang kepala Kirito, dan kemudian menusuk punggungnya dengan pedang milik Kirito.
"Kirito-kun!!"
Sugou kemudian membuka sistem, dan mengganti level penghilang rasa sakit dari sepuluh menjadi delapan. Yang artinya dari tak bisa merasakan rasa sakit, mulai bisa merasakannya.
"Terasa sakit, bukan? Aku bisa menaikan level rasa sakitnya secara perlahan, jadi kau akan bisa menikmatinya. Dan pada saat berada di bawah level tiga, tentunya itu akan berdampak pada tubuh aslimu." Sugou meninggalkan pedang itu menancam di tubuh Kirito, kemudian kembali mendekat ke Asuna.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 24 Bagian 3
Kirito tersenyum, kemudian melangkah perlahan untuk mendekat.
"Kirito-kun ..." Asuna mengusap air matanya, membalas senyuman Kirito dengan senyum yang sudah lama tak ia keluarkan.
"Asuna ..." Kirito merangkul tubuh Asuna. "Maaf, aku terlambat." ucapnya.
"Tidak, aku mempercayaimu. Aku percaya kau pasti akan datang menyelamatkanku."
Untuk sesaat, mereka bertiga berpelukan. Sungguh pemandangan yang indah, bersamaan dengan Matahari yang perlahan mulai terbenam. "Baiklah, sekarang mari kita pulang."
Asuna mengangguk.
"Yui, bisakah kau mengeluarkan Asuna dari game ini?"
Yui menggelengkan kepala. "Status mama sekarang ini sedang dikunci oleh kode yang sangat rumit. Dibutuhkan konsol sistem untuk bisa melepas kode itu."
"Itu! Aku melihatnya di ruang laboratorium." ucap Asuna.
"!!!" Tiba-tiba Kirito merasakan sesuatu. Sesuatu yang aneh, tubuhnya tiba-tiba menjadi berat, seolah sesuatu menariknya dari bawah. Tempat itu berubah menjadi gelap, dan perlahan Yui mulai kehilangan kesadarannya. Semua terjadi secara tiba-tiba.
"Mama, berhati-hatilah ... Sesuatu yang buruk sedang mendekat." ucap Yui sebelum akhirnya ia benar-benar menghilang. "Yui-chan!!"
Kini tinggal mereka berdua, Kirito dan Asuna di dalam tempat yang gelap itu. "Asuna ..." Kirito berusaha untuk meraih tangan Asuna. Namun, tubuh mereka semakin dan semakin terasa berat.
"Benar-benar mengejutkan." ucap suara dari balik kegelapan. "Seekor kecoa masuk ke dalam burungku."
"Kau ... Sugou!?" Kirito mengenal suara itu. Dan memang benar, Sugou telah berdiri di sebelah Kirito. "Aa, tolong jangan menyebut namaku seperti itu di dunia ini." ucap Sugou, "Panggil aku yang mulia, Raja Peri Oberion!" Sugou menginjak kepala Kirito.
"Kirito-kun!" Asuna berteriak.
"Bagaimana?" Sugou kembali menginjak-injak kepala Kirito. "Kau tak bisa bergerak, kan? Sihir gravitasi ini seharusnya keluar pada update terbaru nanti. Tapi, yang ini mungkin sedikit berlebihan ya?"
"Hentikan ... Dasar pengecut!!" ucap Asuna.
"Oh ya, Kirigaya-kun, di sini mereka memanggilmu Kirito-kun, bukan? Bagaimana kau bisa sampai di tempat ini?" Sugou mengambil pedang Kirito, "Aku melihat ada sebuah program tak wajar sedang berjalan."
"Aku terbang kemari ... Menggunakan sayap ini!" ucap Kirito.
"Heh? Aku tak peduli." ucap Sugou, "Aku akan tahu itu degan melihat langsung isi kepalamu." Sugou mengayun-ayunkan pedang Kirito.
"Apa!?"
"Apa kau tak pernah memikirkan, kalau aku membuat ini semua hanya untuk bersenang-senang? Tiga ratus orang mantan pemain SAO, berkat kerja sama mereka, teknologi pengendali emosi dan hasrat manusia telah mencapai 80% menuju tahap akhir. Aku akan mendapatkan teknologi langka untuk mengendalikan jiwa manusia!! Itu adalah kekuatan Tuhan, dan sebentar lagi akan jadi milikku!!" Sugou memasang wajah yang menjijikan, "Memikirkannya saja sudah membuat aku senang!! Hahaha!!"
"Sugou!!" Kirito benar-benar muak mendengarnya.
"Kau pasti akan menerima hukuman atas semua ini." ucap Asuna.
"Kau pasti akan menerimanya!!"
"Siapa yang bisa menghukumku di sini? Sayang sekali, tak ada Tuhan di dunia ini ..." ucap Sugou. "Kecuali aku!! Baiklah, sebelum kumulai merubah jiwamu, mari kita bersenang-senang terlebih dahulu!!"
Dua buah rantai keluar dari atas.
"Kurang ajar, apa yang akan kau lakukan!?"
Sugou mengikat kedua tangan Asuna, kemudian menariknya. Membuat tubuh gadis itu menggantung begitu saja. Asuna gemetar. Sugou memperbesar gravitasinya, membuat Asuna menjadi semakin menderita.
"Ya!! Benar sekali, sudah kuduga NPC tak akan bisa berwajah secantik dirimu." ucap Sugou. Ia lalu mendekat, dan mencium aroma rambut Asuna, "Aku sangat menyukai bau ini. Membuat tiruan baumu seperti di dunia nyata itu sangatlah sulit. Harusnya kau menghargai kerja kerasku, yang menaruh sebuah analizer di ruang rawatmu."
"Hentikan ..." ucap Kirito.
"Sugou!!!" Kirito mencoba untuk bangun.
"Ya ampun ...
Seharusnya seorang penonton tetap diam di tempatnya!" Sugou kembali menendang kepala Kirito, dan kemudian menusuk punggungnya dengan pedang milik Kirito.
"Kirito-kun!!"
Sugou kemudian membuka sistem, dan mengganti level penghilang rasa sakit dari sepuluh menjadi delapan. Yang artinya dari tak bisa merasakan rasa sakit, mulai bisa merasakannya.
"Terasa sakit, bukan? Aku bisa menaikan level rasa sakitnya secara perlahan, jadi kau akan bisa menikmatinya. Dan pada saat berada di bawah level tiga, tentunya itu akan berdampak pada tubuh aslimu." Sugou meninggalkan pedang itu menancam di tubuh Kirito, kemudian kembali mendekat ke Asuna.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 24 Bagian 3
Sumber : http://www.beelzeta.com
