Sebelumnya :
Sword Art Online Episode 25 Bagian 3
"Agil, beri aku yang sungguhan." ucap Klein, dan kemudian duduk di
sebelah Kazuto. Dan untuknya, Agil memberi yang asli. "Hei hei, apa
tidak apa? Setelah ini kamu harus kembali ke perusahaanmu kan?"
"Uum, aku tak bisa lembur kalau belum minum." ucap Klein. "Daripada itu ..."
"Lama tak jumpa." seorang lelaki duduk di sebelah kiri Kazuto.
"Thinker-san? Kudengar kamu sudah menikah dengan Yulier-san, ya? Meski terlambat, tapi selamat ya." mereka bersulang.
"Ya, tapi aku merasa harus berusaha keras untuk membiasakan diriku di
dunia nyata." ucap lelaki itu. "Akhirnya, pekerjaanku sekarang bisa
kujalani lagi."
"Wah, selamat untukmu." ucap Klein. "Dan oh iya, aku melihat MMO Today yang baru."
"Aduh, aku jadi malu. Isinya masih belum cukup." ucap Thinker, "Lagpula,
dengan situasi MMO saat ini, kurasa percuma memberikan data penaklukan
ataupun berita."
"Seolah ada kekacauan saat semesta ini baru terlahir." ucap Kazuto, "Lalu Agil, bagaimana dengan benihnya?"
"Menakjubkan. Saat ini mirror servernya mencapai lima puluh." Agil
menunjukan suatu monitor. "Sudah seratus ribu diunduh. Kurasa sekitar
tiga ratus server besar sedang mengoperasikannya."
setelah menyelamatkan Asuna, Kazuto meminta Agil untuk menganalisa benih
dunia yang dipercayakan Kayaba padanya. Hasilnya, merekapun mengetahui
kalau benih dunia, atau yang disebut sebagai The Seed, merupakan paket
program yang dikembangkan Kayaba untuk mengoperasikan sistem Full Dive
pada VRMMO.
Pada dasarnya, siapapun yang memiliki akses ke luar server yang memadai
dapat mengunduh The Seed lalu membuat dunia baru di Internet. Kazuto
meminta Agil untuk mengunggah The Seed ke server di seluruh dunia agar
siapapun bisa menggunakannya. Dengan ini, VRMMO yang harusnya sudah mati
mulai bangkit kembali.
Seluruh data dari ALfheim Online ditransfer ke perusahaan baru yang
mengoperasikannya. Dunia baru yang terlahir bukan hanya Alfheim saja.
Dari perusahaan kecil sampai yang individualpun, satu per satu mulai
mengoperasikan server VR gamenya. Mereka mulai bermutualisme, hingga
muncul mekanisme baru dimana satu karakter yang dibuat pada sebuah VR
game dapat dikonversi ke dunia game lain.
"Oi, rencana untuk pertemuan kedua tak berubah kan?" Kazuto bertanya.
"Tidak, masih tetap jam 11 malam ini." Jawab Agil. "Di kota Yggdrasil."
Leefa terbang, melesat terus ke atas, semakin tinggi dan tinggi. Sampai
pada akhirnya, batas ketinggianpun tercapai, dan ia mulai terjatuh.
Teringat akan sang kakak yang begitu senang saat bersama dengan
teman-teman dunia gamenya, Leefa meluncur.
Leefa melesat, sampai akhirnya menabrak kepulan awan. Akan tetapi,
ternyata Kirito berada di sana dan menangkap tubuh Leefa. "Aku khawatir
karena kamu meluncur sangat tinggi." ucap Kirito. "Aku menjemputmu
karena sebentar lagi sudah waktunya."
"Oh, terimakasih." ucap Leefa, masih dengan wajah yang murung. "Hei, kak
... Kirito-kun, perusahaan pemilik ALO kan sudah berganti, kamu bisa
saja menggunakan avatar lamamu di SAO, tapi kenapa kamu tak memakainya
seperti yang lain?"
"Hmmm, peran Kirito di dunia itu sudah berakhir." Jawab Kirito.
"Begitu ya." Leefa tersenyum, "Berarti akulah yang pertama kali bertemu
Spriggan Kirito-kun, dan berpetualang dengannya sampai ke Pohon Dunia."
"Hei Kirito-kun ..." Leefa tiba-tiba saja mendekat pada Kirito, "Menari
yuk?" Gadis itu kemudian menarik kedua tangan Kirito, mengajaknya untuk
berdansa. "Ini adalah teknik sulit yang baru-baru ini dikembangkan.
Sambil melayang, kita harus bergerak perlahan secara horizontal. Ya, ya,
begitu, kamu memang hebat."
Leefa mengelurkan suatu toples kecil, yang dari dalamnya keluar
kunang-kunang cahaya, cahaya-cahaya yang menyinari tarian mereka. Mereka
saling menari, berjalan di atas awan. Saling tersenyum bersama, menari
dengan bebas.
Tapi pada suatu titik, leefa malah berhenti bergerak. "Leefa?"
Gadis itu menangis, namun tetap berusaha untuk tersenyum. "Hari ini aku akan pulang saja." ucapnya.
"Eeh, kenapa?" Kirito tak mengerti.
"Karena ..." air mata Leefa semakin berjatuhan, "Tempat kakak dan mereka berada terlalu jauh. Aku tak bisa pergi ke sana."
"Sugu ... Itu tidak benar." ucap Kirito. "Jika ada kemauan, kamu bisa
pergi kemanapun." Ia lalu menarik tangan Leefa, dan mengajaknya pergi.
Mereka melesat, dengan kecepatan penuh. Sampai akhirnya, Kirito berhenti
secara mendadak, dan menunjuk ke arah Bulan. "Datang" ucapnya.
"Ada apa dengan bulannya?" Leefa tak mengerti. Namun secara perlahan,
dari sana terlihat sesuatu semakin mendekat. "Itu, jangan-jangan ...
Tidak mungkin, itu ..."
Yang muncul ternyata adalah dunia SAO, Aincrad. Ya, dunia berbentuk
kubah mengagumkan itu kembali. "Itu benar." ucap Kirito. "Itulah kastil
melayang, Aincrad."
"Tapi ... kenapa? kenapa di sini?"
"Untuk menyelesaikannya." ucap Kirito. "Kali ini, aku akan
menyelesaikannya sampai lantai keseratus untuk bisa menaklukannya.
Leefa, aku mereset ulang statusku, makanya aku menjadi lemah. Kamu mau
membantuku, kan?"
"Ya." Leefa tersenyum, dan kali ini sudah tak tampak ada keraguan lagi.
Leefa tersenyum senang, begitu bahagia dari lubuk hatinya yang paling
dalam. "kemanapun itu, aku akan ikut bersamamu."
"Oi, kamu terlambat, Kirito!" Klein datang dan menyapa mereka. Tak hanya
dirinya, semuanya datang dan berkumpul, bersama-sama hendak menuju ke
sana. "Ayo, Kirito-kun, Leefa-chan." Asuna dengan karakter ALOnya
menggandeng tangan Leefa.
Selanjutnya :
Sword Art Online Episode 25 Bagian 5