Versi Teks Sword Art Online Episode 25 Bagian 2
Sebelumnya : Sword Art Online Episode 25 Bagian 1
Kazuto telah sampai di dalam gedung rumah sakit. Dan bahkan, ia sudah berada di lantai tempat ruang rawat Asuna dirawat berada. Namun, pemuda itu masih ragu dan berdiri di depan lift. Kazuto mengambil nafas, dan tiba-tiba teringat suara Sugu. "Cepatlah, dia sudah menunggumu!"
Lamunan Kazuto terhenti, dan tanpa ragu lagi berjalan menuju tempat Asuna berada. Kazuto lalu membuka gorden yang menutupi ruangan, dan perlahan ia tersenyum. Kazuto lega. Asuna sudah sadar, dan duduk sambil melihat ke arah jendela.
"Asuna ..."
"Kirito-kun?" Asuna menatap ke arahnya, dengan senyum yang sama. Mereka berpegangan tangan, dan kemudian berpelukan. Asuna kaget saat melihat pipi Kazuto berdarah, lalu ia menjelaskan, "Pertarungan terakhir yang sesungguhnya baru saja berakhir. Sudah berakhir ..."
Kazuto tak mampu menahan perasaan senangnya. Ia menangis. Seluruh perasaan yang selama ini dipendamnya ia keluarkan lewat air mata itu.
"Maaf ya, aku masih belum bisa mendengarmu dengan baik." ucap Asuna sambil mengelus pipi Kazuto. "Tapi, aku mengerti ucapanmu, kok. Sudah berakhir, kan? Akhirnya ..."
Asuna juga meneteskan air mata. "Akhirnya, akhirnya aku bertemu denganmu." Ia tersenyum, dan kemudian memulainya dari awal, "Salam kenal, namaku Yuuki Asuna. Aku pulang, Kirito-kun."
Kazuto mengusap air matanya, dan balik memperkenalkan diri, "Namaku Kirigaya Kazuto. Selamat datang, Asuna." Mereka berciuman. Ciuman hangat di tengah dinginnya cuaca, ciuman yang dalam setelah perpisahan yang lama.
Kazuto sudah kembali bersekolah. Di kehidupannya baru, semua terlihat cerah. Jam istirahat sekolah, ia berjalan melewati taman. Dan di sana, Asuna dengan seragam sekolah yang sama terlihat sudah menunggu.
"Maaf ya, sudah membuatmu menunggu." Kazuto duduk di sebelah Asuna. "Ah, aku lapar dan lelah." ucapnya.
"kamu terdengar seperti kakek-kakek, Kirito-kun." ucap Asuna.
"Yah, sebenarnya aku merasa kalau usiaku bertambah lima tahun dalam bulan ini." ucap Kazuto. "Dan juga, jangan panggil aku Kirito, tapi Kazuto. Tidak sopan memanggil dengan nama karakternya di sini."
"Ah? Begitu ya, aku. Eh!!? Lalu aku bagaimana? Identitasku ketahuan dong?"
"Kamu memakai nama asli sih. Yah, karena hampir semua yang masuk sekolah ini korban insiden SAO, identitasku juga ikut ketahuan."
Kazuto memegang tangan Asuna, kemudian bertanya, "Asuna, bagaimana keadaan tubuhmu? Kamu masih melakukan rehabilitasi, bukan?"
"Hmm, sekarang aku sudah bisa berjalan tanpa tongkat. Tapi, katanya aku masih belum boleh berlari."
"Begitu ya ..."
"Ngomong-ngomong, Kirito-kun ..." wajah Asuna memerah, "Apa kamu tak tahu kalau tempat ini terlihat dari kantin?"
Kazuto gelagapan, dan langsung melepas pegangan tangannya.
"kamu itu, benar-benar deh ...
Aku tak akan memberikan bekal makanan pada orang ceroboh." ucap Asuna sambil memalingkan wajahnya. "Aaah, ampuni aku." ucap Kazuto.
Asunapun tersenyum, dan menunjukkan sesuatu. "Ini dia." gadis itu membawa burger di kotak makanan yang sudah ia siapkan sebelumnya. Kazuto senang.
"Ngomong-ngomong, apa ayahmu baik-baik saja, Asuna?"
"Ya, tapi ia terkejut untuk sementara waktu. Ia setengah pensiun dan mengundurkan diri sebagai CEO. Kelihatannya papa juga sedang kebingungan. Tapi setelah menemukan hobi baru, kurasa ia akan segera pulih."
"Begitu ya ..." Kazuto menghadap ke arah langit.
Mereka berdua terlihat begitu bahagia. Lalu, bagaimana dengan Sugou? Di hari bersalju itu, Sugou ditangkap di parkiran rumah sakit. Dirinya terus saja menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut, dan menyalahkan Kayaba Akihiko. Tapi karena salah satu bawahannya diminta untuk memberikan kesaksian, akhirnya iapun mengakui semua rencana jahatnya.
Dan untungnya, tiga ratus orang yang sebelumnya sempat tidak kembali, tidak mengingat eksperimen yang dilakukan pada mereka. Tak ada kerusakan otak maupun gangguan mental, semuanya bisa kembali ke kehidupan normalnya. Tapi, game berjenis VRMMO menerima dampak yang besar.
Pada akhirnya, RCT progress dibubarkan. Kantor RCT juga menerima kerugian yang cukup besar. Dan tentunya, operasi ALO menjadi terhenti. Lima atau enam VRMMO lain juga dikatakan tak bisa bertahan karena hal tersebut.
"Hei, lalu apa yang terjadi pada ketua kita?" Asuna bertanya.
"Itu, Kayaba sudah meninggal." Jawab Kazuto. "Kelihatannya ia bunuh diri."
"Bunuh diri?"
"DI saat dunia SAO musnah, ia melakukan scanning dengan output tinggi pada otaknya sendiri."
"Maksudmu, dia menyalin kesadaran dirinya sendiri ke internet?"
"Kudengar peluang berhasilnya di bawah satu persen. Tapi, saat itu aku sangat yakin kalau aku berbicara dengan kesadaran Kayaba."
Kirito melamun. Saat itu, Kayaba memang telah membantu Kirito. Dan tak hanya sekedar berbicara, lelaki itu juga memberikan sesuatu pada Kirito, benih dunia.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 25 Bagian 3
Kazuto telah sampai di dalam gedung rumah sakit. Dan bahkan, ia sudah berada di lantai tempat ruang rawat Asuna dirawat berada. Namun, pemuda itu masih ragu dan berdiri di depan lift. Kazuto mengambil nafas, dan tiba-tiba teringat suara Sugu. "Cepatlah, dia sudah menunggumu!"
Lamunan Kazuto terhenti, dan tanpa ragu lagi berjalan menuju tempat Asuna berada. Kazuto lalu membuka gorden yang menutupi ruangan, dan perlahan ia tersenyum. Kazuto lega. Asuna sudah sadar, dan duduk sambil melihat ke arah jendela.
"Asuna ..."
"Kirito-kun?" Asuna menatap ke arahnya, dengan senyum yang sama. Mereka berpegangan tangan, dan kemudian berpelukan. Asuna kaget saat melihat pipi Kazuto berdarah, lalu ia menjelaskan, "Pertarungan terakhir yang sesungguhnya baru saja berakhir. Sudah berakhir ..."
Kazuto tak mampu menahan perasaan senangnya. Ia menangis. Seluruh perasaan yang selama ini dipendamnya ia keluarkan lewat air mata itu.
"Maaf ya, aku masih belum bisa mendengarmu dengan baik." ucap Asuna sambil mengelus pipi Kazuto. "Tapi, aku mengerti ucapanmu, kok. Sudah berakhir, kan? Akhirnya ..."
Asuna juga meneteskan air mata. "Akhirnya, akhirnya aku bertemu denganmu." Ia tersenyum, dan kemudian memulainya dari awal, "Salam kenal, namaku Yuuki Asuna. Aku pulang, Kirito-kun."
Kazuto mengusap air matanya, dan balik memperkenalkan diri, "Namaku Kirigaya Kazuto. Selamat datang, Asuna." Mereka berciuman. Ciuman hangat di tengah dinginnya cuaca, ciuman yang dalam setelah perpisahan yang lama.
Kazuto sudah kembali bersekolah. Di kehidupannya baru, semua terlihat cerah. Jam istirahat sekolah, ia berjalan melewati taman. Dan di sana, Asuna dengan seragam sekolah yang sama terlihat sudah menunggu.
"Maaf ya, sudah membuatmu menunggu." Kazuto duduk di sebelah Asuna. "Ah, aku lapar dan lelah." ucapnya.
"kamu terdengar seperti kakek-kakek, Kirito-kun." ucap Asuna.
"Yah, sebenarnya aku merasa kalau usiaku bertambah lima tahun dalam bulan ini." ucap Kazuto. "Dan juga, jangan panggil aku Kirito, tapi Kazuto. Tidak sopan memanggil dengan nama karakternya di sini."
"Ah? Begitu ya, aku. Eh!!? Lalu aku bagaimana? Identitasku ketahuan dong?"
"Kamu memakai nama asli sih. Yah, karena hampir semua yang masuk sekolah ini korban insiden SAO, identitasku juga ikut ketahuan."
Kazuto memegang tangan Asuna, kemudian bertanya, "Asuna, bagaimana keadaan tubuhmu? Kamu masih melakukan rehabilitasi, bukan?"
"Hmm, sekarang aku sudah bisa berjalan tanpa tongkat. Tapi, katanya aku masih belum boleh berlari."
"Begitu ya ..."
"Ngomong-ngomong, Kirito-kun ..." wajah Asuna memerah, "Apa kamu tak tahu kalau tempat ini terlihat dari kantin?"
Kazuto gelagapan, dan langsung melepas pegangan tangannya.
"kamu itu, benar-benar deh ...
Aku tak akan memberikan bekal makanan pada orang ceroboh." ucap Asuna sambil memalingkan wajahnya. "Aaah, ampuni aku." ucap Kazuto.
Asunapun tersenyum, dan menunjukkan sesuatu. "Ini dia." gadis itu membawa burger di kotak makanan yang sudah ia siapkan sebelumnya. Kazuto senang.
"Ngomong-ngomong, apa ayahmu baik-baik saja, Asuna?"
"Ya, tapi ia terkejut untuk sementara waktu. Ia setengah pensiun dan mengundurkan diri sebagai CEO. Kelihatannya papa juga sedang kebingungan. Tapi setelah menemukan hobi baru, kurasa ia akan segera pulih."
"Begitu ya ..." Kazuto menghadap ke arah langit.
Mereka berdua terlihat begitu bahagia. Lalu, bagaimana dengan Sugou? Di hari bersalju itu, Sugou ditangkap di parkiran rumah sakit. Dirinya terus saja menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut, dan menyalahkan Kayaba Akihiko. Tapi karena salah satu bawahannya diminta untuk memberikan kesaksian, akhirnya iapun mengakui semua rencana jahatnya.
Dan untungnya, tiga ratus orang yang sebelumnya sempat tidak kembali, tidak mengingat eksperimen yang dilakukan pada mereka. Tak ada kerusakan otak maupun gangguan mental, semuanya bisa kembali ke kehidupan normalnya. Tapi, game berjenis VRMMO menerima dampak yang besar.
Pada akhirnya, RCT progress dibubarkan. Kantor RCT juga menerima kerugian yang cukup besar. Dan tentunya, operasi ALO menjadi terhenti. Lima atau enam VRMMO lain juga dikatakan tak bisa bertahan karena hal tersebut.
"Hei, lalu apa yang terjadi pada ketua kita?" Asuna bertanya.
"Itu, Kayaba sudah meninggal." Jawab Kazuto. "Kelihatannya ia bunuh diri."
"Bunuh diri?"
"DI saat dunia SAO musnah, ia melakukan scanning dengan output tinggi pada otaknya sendiri."
"Maksudmu, dia menyalin kesadaran dirinya sendiri ke internet?"
"Kudengar peluang berhasilnya di bawah satu persen. Tapi, saat itu aku sangat yakin kalau aku berbicara dengan kesadaran Kayaba."
Kirito melamun. Saat itu, Kayaba memang telah membantu Kirito. Dan tak hanya sekedar berbicara, lelaki itu juga memberikan sesuatu pada Kirito, benih dunia.
Selanjutnya : Sword Art Online Episode 25 Bagian 3
Sumber : http://www.beelzeta.com